Tuesday, September 30, 2014

Tugas-1 Penalaran

Kesalahan siswa SD dalam 6 x 4 bisa mempengaruhi masa depan ?



Nama             :         Darel Akhir Syawal
Kelas              :         3EB02
Mata Kuliah    :         Softskill #Bahasa Indonesia 2


Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya ucapkan puji syukur atas nikmat dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT dapat diberikan kesempatan untuk menulis tugas softskill Bahasa Indonesia 2 di semester 5 ini mengenai materi penalaran. Penalaran menurut pendapat saya adalah pemikiran berupa ide, imajinasi, strategi yang sangat tinggi didasarkan oleh data, fakta, dan pengujian.

Dalam hal ini saya tema yang saya buat berkaitan dengan pengertian dari seorang ahli bernama Suriasumantri (2001:42) yang mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan. Hal ini berkitan tema bagaimana pemecahan suatu persoalan matematika dibuktikan dengan fakta dan data sebuah pengetahuan.

Ciri penalaran dalam tema ini ialah menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan dan sikap yang baru.

Didalam penalaran sendiri terdapat 2 metode yaitu metode induktif dan deduktif. Metode induktif ialah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Sedangkan metode deduktif ialah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Dalam tema ini saya mengambil metode induktif karena bertolak dari sebuah pengetahuan khusus ke umum. Apakah hanya dengan sebuah ilmu yang begitu mudah dapat menjanjikan kesukesan dan dapat diambil sebuah kesimpulan.

Materi penalaran ini saya akan membuat tulisan terkait masalah 6 x 4 yang dibuat siswa SD sehingga nilai ulangannya jelek. 4 x 6 atau 6 x 4 ?, hal ini membuat kita bertanya – tanya apakah ini beda ?. Kita pasti yakin bahwa hal ini sama. Jika kita ingat ketika SD diajarkan ini hasilnya pasti sama, yaitu 24. Ternyata hal ini sangatlah berbeda.

Didasarkan pada Fakta berita : yang saya dapatkan dari Koran Seputar Indonesia, Minggu, 28 September 2014 . Berita itu mengabarkan bahwa terdapat Siswa SD di Jawa Tengah yang menuliskan 6 x 4 disalahkan oleh gurunya sehingga ulangannya mendapat nilai 20. Ketika itu sang kakak langsung membuat tweet di twitter bahwa dia sangat kesal mengapa hal tersebut disalahkan. Padahal hasilnyapun sama dengan 24. Saya justru bingung dengan hal tersebut padahal hasilnya sama dengan 24. Sejak dari kecil hanya mengetahui bahwa penulisan 4 x 6 atau 6 x 4 sama saja.

Ternyata terdapat data : dari Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin yang menyatakan bahwa jawaban soal itu hanya satu yaitu 6 x 4 = 24 bukan 4 x 6 = 24. Cara pengujian data : Hal ini dianalogikan dengan pada ahmad dan ali harus memindahkan bata yang jumlahnya sama yaitu 24. Karena ahmad lebih kuat, ia membawa 6 bata sebanyak 4 kali. Secara matematika, ini dapat ditulis dengan 4 x 6. Berbeda dengan ahmad, ali yang tubuhnya lebih kecil hanya mampu membawa 4 bata sebanyak 6 kali sehingga penulisannya

Data yang lain menyebutkan bahwa : Ivan Pranoto guru besar matematika ITB Iwan Pranoto berpendapat bahwa 4 x 6 atau 6 x 4 sama saja. Dia juga mengatakan di twitter bahwa itu ilmu alam bukan matematikanya. Di ilmu alam, kita mengamati alam, lalu berteori. Di matematika, kita berteori dan bernalar dengannya, menjelajahi berbagai inferensinya. Dalam ilmu alam, bila teori berbeda dengan kenyataan, maka teori gugur.

Dengan data – data di atas yang ingin saya mempertanyakan disini, apakah ini mempengaruhi masa depan ?. Kesuksesan seseorang itu bukan terlihat dari bagaimana hasil yang didapat di sekolah tapi bagaimana dia menjadi dirinya sendiri dan beradaptasi dengan orang lain. Jika dilihat pada zaman sekarang ini dengan kemajuan teknologi yang ada, tidak dipungkiri bahwa kesuksesan tidak harus dengan nilai bagus. Permasalahan 4 x 6 atau 6 x 4 hanya sebagian kecil masalah dalam sebuah akademis di pendidikan.

Justru kesuksesan seseorang didapat dari pengalaman, proses kehidupan yang dia dapati, relasi dengan orang lain, pintar – pintar dalam memilih sesuatu dan selalu optimis. Ilmu yang akan diterapkan dalam kehidupan di masa depan atau sangat bekerja nanti hanyalah sebagian kecil dipakai, selebihnya bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pengangguran tahun ini masih begitu banyak walaupun sudah menurun dalam angka Jumlah pengangguran pada tahun 2014 diprediksikan menjadi 7, 24 juta orang (6,03%). Jumlah ini lebih rendah dibanding jumlah pengangguran terbuka saat ini yang berjumlah 7,39 juta orang (6,25%) (BPS, Sakernas Agustus 2013).Sedangkan Kesempatan kerja yang tercipta tahun depan diperkirakan sebanyak 1,87 juta orang yang disediakan oleh 9 sektor lapangan usaha sehingga diharapkan penyerapan pengangguran semakin tinggi. Dan kita bertugas untuk bisa lebih meminimalisasi angka pengangguran menjadi lebih sedikit dengan terus berusaha.

Masalah 4 x 6 atau 6 x 4 mungkin hanya sebagian masalah dalam pendidikan kurikulum yang ada pada sekolah dasar tersebut. Apakah sudah pantas diajarkan dalam anak kelas 2 SD. Hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan oleh anak – anak SD lain. Permasalahan ini akan lebih baik jika para orang tua lebih mengajarkan anaknya ketika akan belajar. Karena tanpa pengawasan orang tua anak – anak akan malas dan akan meninggalkan pekerjaan rumahnya. Bukan berarti dalam hal ini bermain tidak diperbolehkan, akan tetapi bisa menyeimbangkan antara waktu bermain dan belajar.

Kesimpulan yang dapat saya ambil :
1. Masalah 4 x 6 atau 6 x 4 tidak perlu terlalu diramaikan karena tidak mendukung seseorang dalam meraih kesuksesan.

2. Peran orang tua disini sangat penting untuk membimbing semangat anaknya untuk terus belajar dan berdoa.

3. Selalu mengambil pelajaran dalam setiap kali membuat kesalahan

4. Kurikulum didalam anak SD tersebut hendaknya dirubah, karena pemahaman mengenai pelajaran tersebut belum cocok dalam anak kelas 2 SD.

5. Walupun sistem kurikulum pendidikan sekarang sudah sangat berbeda, harus ditanamkan rasa percaya diri dan selalu dalam bimbingan orang tua

Demikianlah tulisan yang saya buat ini mengenai penalaran. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan ini.


Wassalamualaikum Wr. Wb


Sumber - Sumber :

1. Frensidy, Budi. 2014. “Soal 6 x 4 yang bikin heboh”. SINDO, 28 September 2014

3. http://vitafainurwari.blogspot.com/2014/03/teori-teori-yang-berhubungan-dengan.html